
Metro — Wakil Wali Kota Metro sekaligus Dewan Pembina Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Metro, Dr. M. Rafiq Adi Pradana, menyampaikan Moderasi beragama adalah salah satu kunci penting untuk meredam potensi konflik horizontal yang dapat mengganggu persatuan bangsa.
Hal tersebut diungkapkan Rafiq Adi Pradana, saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan sarasehan bersama tokoh-tokoh lintas agama Kota Metro yang berlangsung di Gedung Pertemuan lt,1 belakang Gereja Hati Kudus Kota setempat,Rabu (03/09/2025).
Menurutnya dalam kegiatan tersebut juga memiliki nilai strategis di tengah kondisi nasional yang tengah diuji oleh perbedaan pandangan dan eskalasi demonstrasi di berbagai daerah.
Beliau menekankan bahwa Kota Metro merupakan rumah bersama bagi seluruh warganya yang majemuk, sehingga toleransi dan saling menghargai harus terus dijaga dan diperkuat.
“Mari kita jadikan keberagaman ini sebagai kekuatan, bukan kelemahan. Kota Metro harus menjadi contoh bagaimana perbedaan dapat dirawat demi terwujudnya suasana yang aman, damai, dan sejahtera,” ujarnya.
Kegiatan yang mengusung tema “Dengan Pemahaman Moderasi Beragama Kita Tingkatkan Jiwa Nasionalisme dan Bersikap Moderat dalam Beragama di Tengah Masyarakat yang Pluralis” ini dihadiri oleh sejumlah tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan pemerintah daerah.
Sementara itu Ketua FKUB Kota Metro, Dr. H. Sujino, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Pemerintah Kota Metro terhadap upaya penguatan moderasi beragama.
“Forum ini sangat penting sebagai wadah komunikasi lintas agama. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, kami di FKUB semakin bersemangat untuk terus menjaga dan merawat kerukunan antarumat beragama,” ungkapnya.
Sebagai Dewan Pembina FKUB, Dr. Rafiq juga mengajak seluruh tokoh agama untuk berperan aktif menjadi penyejuk dan penengah di tengah masyarakat. Menurutnya, moderasi beragama tidak hanya sebatas pemahaman, tetapi juga harus diwujudkan melalui sikap dan tindakan nyata.
“Nasionalisme yang berwawasan kebhinekaan adalah fondasi kita. Perbedaan agama, suku, dan budaya justru memperkaya semangat kebersamaan kita sebagai bangsa,” tambahnya.
Sarasehan ini menjadi sarana dialog terbuka, ajang tukar pikiran, sekaligus upaya membangun komunikasi yang konstruktif antara pemerintah, FKUB, tokoh agama, dan masyarakat luas. Pemerintah Kota Metro berkomitmen agar kegiatan serupa terus digalakkan untuk memperkokoh stabilitas sosial daerah.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Metro berharap dapat memberikan kontribusi nyata terhadap upaya menjaga persatuan bangsa di tengah gejolak yang terjadi, sekaligus menegaskan peran Kota Metro sebagai kota toleran yang berorientasi pada kedamaian dan kesejahteraan bersama.(**)