Metro–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro menggelar rapat paripurna membahas rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025–2029. Rapat paripurna tersebut dipimpin Ketua DPRD Kota Metro Ria Hartini, Jumat (20-6-2025).
Mengawali rapat paripurna tersebut, Ketua DPRD Metro Ria Hartini mengatakan,dokumen RPJMD menjadi arah strategis pembangunan daerah untuk lima tahun ke depan, sekaligus tahapan awal dari upya pencapaian visi pembangunan yang dicanangkan pemerintah daerah.”RPJMD merupakan rencana pembangunan berkesinambungan dalam mencapai pembangunan daerah maju,” kata Ria Hartini.

Walikota Metro Bambang Iman Santoso dalam rapat paripurna tersebut juga menyampaikan bahwa RPJMD bukan sekadar dokumen formal. Melainkan peta jalan pembangunan yang dirancang secara partisipatif dan sinkron dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Pusat.“RPJMD ini merupakan ikhtiar bersama dan komitmen kolektif kita untuk masa depan Metro,” ujarnya.
Visi pembangunan lima tahun ke depan difokuskan pada konsep “Metro Kota Cerdas Berbasis Jasa dan Budaya yang Religius.”Gagasan ini terbagi dalam tiga pilar: penyelenggaraan pemerintahan modern berbasis teknologi, penguatan sektor jasa seperti pendidikan dan kesehatan sebagai motor ekonomi, serta perawatan nilai-nilai budaya dan religiusitas sebagai fondasi sosial kota,” kata walikota.
Pemerintah Kota Metro merumuskan lima misi strategis sebagai kerangka kerja utama dalam RPJMD 2025–2029. Kelima misi strategis itu: Peningkatan SDM Unggul dan Adaptif Pemerintah yang menargetkan pencapaian IPM sebesar 80,84 pada tahun 2029 melalui program beasiswa, peningkatan kualitas guru, perbaikan layanan kesehatan, dan percepatan penurunan stunting.
Reformasi Tata Kelola dan Pelayanan Publik target indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dipatok mencapai 3,80 poin. Upaya ini ditopang digitalisasi layanan dan penguatan budaya birokrasi melayani.
Penguatan Ekonomi Inklusif dan Daya Saing melalui pemberdayaan UMKM, kemudahan berusaha, dan penguatan sektor perdagangan, Metro menargetkan penurunan angka kemiskinan menjadi 5,0% dan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,0%.
Pembangunan Infrastruktur Perkotaan Berkelanjutan fokus diarahkan pada kemantapan jalan kota (target 82,18%), penanganan drainase, dan pengelolaan sampah hingga 86,72%. Konsep kota nyaman dan ramah lingkungan menjadi landasan kebijakan.
Pelestarian Budaya Religius dan Daya Tarik Wisata pemerintah berencana memperkuat identitas kota melalui pelestarian budaya lokal, toleransi, serta pengembangan ruang publik yang mendukung sektor ekonomi kreatif dan pariwisata.
Sebelum memaparkan RPJMD, Wali Kota juga menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2024. Metro kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk kelima belas kali secara berturut-turut.
Pendapatan daerah terealisasi sebesar 1,04 triliun rupiah atau 99,29 persen dari target. Sedangkan belanja daerah mencapai 96,90 persen. Dengan perhitungan pembiayaan netto, sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) tahun 2024 mencapai 26,02 miliar rupiah. Capaian tersebut, menurut Bambang, menjadi modal awal yang kokoh untuk melangkah menuju tahap perencanaan jangka menengah.
Bambang menegaskan, bahwa keberhasilan RPJMD akan sangat bergantung pada kemitraan antara eksekutif dan legislatif, serta partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Tanpa sinergi multipihak, dokumen perencanaan hanya akan menjadi formalitas yang tidak menyentuh realitas.
“Keberhasilan pembangunan tidak bisa dikerjakan sendiri. Diperlukan kolaborasi seluruh pihak agar RPJMD ini tidak berhenti sebagai rencana, tapi benar-benar menjadi perubahan nyata,” ujarnya.
Dokumen RPJMD selanjutnya akan dibahas bersama DPRD sebelum dikirimkan untuk evaluasi ke Pemerintah Provinsi Lampung. Jika disahkan, RPJMD ini akan menjadi dasar pelaksanaan kebijakan Kota Metro selama periode 2025–2029.(ADV)
